Kamis, 22 November 2012

Kisah Cinta Mengharukan


            Berdirilah dia disamping bak sampah, di sebuah perempatan jalan yang cukup jauh dari rumahnya. Sudah hampir 1 minggu ini dia berdiri disana dan menunggu seorang gadis SMA yang biasa melalui perempatan itu untuk menunggu angkutan umum yang menuju arah sekolahnya. Tepat pukul 06.30 pagi dia sudah ada diperempatan jalan itu. Ya, hanya untuk menunggu gadis itu berjalan menaiki sebuah angkutan umum, setelah angkutan yang membawa gadis itu hilang dari pandangannya, diapun pulang. Itulah yang dia lakukan selama 1 minggu ini.
            Dana, itulah nama anak laki - laki itu. Tak sengaja saat dia lewat perempatan itu di pagi hari, ketika gadis SMA itu berangkat ke sekolah. Sejak saat itu pula Dana seolah terhipnotis oleh keanggunan gadis itu. Dan sejak saat itu pula, dia menunggui gadis itu lewat dan setelah itu pulang. Dana sangat ingin bertemu dan menyapa gadis itu. Ingin rasanya dia mengetahui siapa nama gadis itu. Tapi, apa yang bisa dia perbuat, dia tidak terlalu berani untuk menyapa atau bahkan tersenyum kepada gadis itu. Dia hanya bisa menatapnya dari jauh dan mengaguminya.
            Suatu hari, saat Dana berkumpul dengan teman temannya, dia bercerita kepada teman temannya tentang apa yang beberapa hari ini dia lakukan. Tak lain dan tak bukan, yaitu kebiasaannya yang datang keperempatan jalan hanya untuk memandang gadis SMA dari jauh. Bahkan hal itu membuat dirinya menjadi gila. Hampir setiap malam dia berfikir bagaimana caranya dia supaya bisa mengenal gadis itu. Ketika Dana seru bercerita kepada yang lain, datanglah sahabat karibnya Malubay yang berpakain seragam sekolah. Dana memang baru lulus, dan dia belum mendapatkan pekerjaan, maka dia bisa setiap pagi datang ke perempatan itu. Berceritalah Dana kepada Malubay. Teman temannya yang mendengarnya hanya menertawai kelakuan aneh Dana, tapi saat Malubay mendengar cerita Dana, Malubay sangatingin membantu Dana. Tapi, Malubay pun bingung. Bahkan Malubay tidak tau seperti apa ciri ciri dan dimana gadis itu bersekolah.
            Semakin lama, Dana semakin ingin tahu siapa namanya dan dimana dia bersekolah. Suatu pagi, ketika gadis itu seperti biasa lewat dan naik keangkutan umum, Dana mengikuti angkutan umum itu dengan motor yang dia pinjam dari temannya. Beberapa menit dia mengikuti, berhentilah angkutan umum itu didepan gang yang diatasnya terdapat palang yang bertuliskan “SMA N 49, 1 km”. Ketika turun, gadis itu berjalan menuju sekolahnya dan Dana tetap mengikutinya. Sesampai disekolahan itu, dan berhenti dan memarkirkan sepeda motornya disamping pos satpam sekolah tersebut. Gadis itu masuk dan hilang didalam gedungnya. Dana pun bertanya kepada satpam yang pagi itu sedang berjaga. 5 menit Dana berbincang bincang dengan satpam itu, kembalilah dia kesepeda motornya dan tersenyum riang, seolah dunia ada dikepalan tangannya. Gadis pujaannya bernama Aria.
            Setelah kejadian itu, di minggu ke 3, Dana masih slalu menunggui gadis itu, menatap dari jauh, dan pulang. Selama 3 minggu berturut turut, tapi belum ada keberanian Dana untuk coba menyapa langsung gadis itu. Teman temannya slalu memberikan nasihat kepada Dana untuk tetap percaya diri dan menyapa gadis pujaannya itu. Tapi, apa mau dikata, semua tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi ketika Dana menyapa gadis itu. Itulah yang Dana takutkan.
            Suatu malam, dihari sabtu. Berkumpulah Dana dengan dua sahabat karibnya. Tama dan Malubay. Mereka memang biasa berkumpul pada malam minggu itu untuk bercanda ria dan bercerita tentang banyak hal. Dana pun, kembali bercerita kepada dua sahabatnya. Sambil bercanda Tama dan Malubay meledek Dana yang tak punya nyali untuk menyapa Aria. Dana hanya bisa cemberut kepada dua sahabatnya. Tapi, tanpa sepengetahuan Dana, Tama dan Malubay sedang berdiskusi dan berusaha mencari cara bagaimana supaya Dana bisa bertemu atau paling tidak berkenalan.
            Akhirnya, Tama mendapatkan ide yang cukup cemerlang. Cara bagaimana mempertemukan Aria dengan Dana, yaitu dengan cara berkenalan kepada Aria, dan baru memperkenalkan Aria kepada Dana. Tapi itupun tidak mudah. Tama sedang sibuk kuliah. Sedangkan Malubay sibuk bersekolah karna dia saat ini duduk dikelas 3 SMA. Ide itupun sesaat terhenti. Tapi, Malubay tetap berusaha mencari jalan lain. Karna mereka bertiga jarang bertemu, makan Malubay mengganti ide yang pertaman dengan idenya. Yaitu, Malubay berusaha berkenalan dengan anak yang juga bersekolah di SMA 49. Malubay pun berusaha untuk mencari kenalan dari teman teman sekelasnya. Akhirnya, Malubay mendapatkan sebuah nomer telepon anak 49, dia adalah Karin.
            Tanpa sepengetahuan Tama atau Dana, Malubay sudah sering berkomunikasi dengan Karin yang ternyata 1 kelas dengan Aria. Awalnya Karin tidak mau memberikan nomer Aria kepada Malubay, tetapi Malubay tetap berusah dan memohon kepada Karin. Karin pun akhirnya memberikan nomer Aria kepada Malubay. Malubay pun benar benar senang dan membayangkan apa yang akan terjadi pada Dana ketika tahu kalau nomer Aria sudah ada ditangan Malubay. Malubay mendapatkannya dengan syarat, Malubay harus bersikap sopan kepada Aria, karna bagaimanapun Karin yang memberikan nomer itu kepadanya.
Malubay pun mulai berkomunikasi dengan Aria. Malubay bercerita kepada Aria tentang Dana yang slalu datang dipagi hari kesebuah peremapatan dijalan hanya untuk menatap Aria dari jauh, mendengar cerita Malubay, Aria pun terharu. Aria sangat kagum kepada Dana. Malubay pun bertanya kepada Aria, apakah dia mau berteman dengan Dana. Aria menjawab kalo dia belum memutuskan kapan, dia hanya meminta nomer Dana kepada Malubay dan berjanji akan menghubungi Dana sendiri. Aria juga meminta supaya Malubay tidak memberikan nomernya kepada Dana. Itu janji diantara mereka berdua. Malubay sudah janji dan akan menepati karna ini juga demi kebaikan Dana dan Aria. Malubay pun bercerita kepada Dana apa yang terjadi, Dana sangat senang dan berterimakasih kepada Malubay karna Malubay sudah sangat membantu Dana. Tapi, Dana mencurigai Malubay karna pada saat Dana meminta nomer Aria, Malubay tidak memberikannya. Dana pun pergi meninggalkan Malubay, dia merasa kalo Malubay sudah bertemu dan Malubay juga jatuh hati kepada Aria. Padahal Malubay, tidak ada perasaan sedikitpun pada Aria. Itu semua karna janji Malubay kepada Aria. Jauh dilubuk hati Malubay, dia hanya ingin membantu Dana. Tapi ceritanya lain. Kesalahpahaman ini menjadi panjang, dimana Dana jadi membenci Malubay yang dia pikir Malubay berkhianat. Semua semakin rumit ketika Dana tidak mau bertemu atau berbicara pada Malubay.
Malubay tetap berpegang teguh pada janjinya kepada Aria. Tanpa sepengetahuan Aria, Dana dan Malubay saling berdiam diri dan bermusuhan. Akhirnya, Tama pun tahu, mengetahui itu semua, Tama berusaha menjadi penengah diantara merka berdua. Seperti biasa dimalam minggu, Tama mengajak berkumpul dua sahabatnya itu. Kali ini dirumah Dana. Malubay pun datang dan dia berusaha menyelesaikan masalah ini.
Mereka bertiga duduk disebuah bangku panjang. Malubay, Tama dan Dana. Ketika mereka sudah berkumpul, Tama bingung pada dua sahabatnya yang bertingkah seperti anak SD. Tama pun pergi kesuatu tempat dan berjanji dia tidak akan lama, dan pasti akan kembali. Malubay dan Dana masih dengan posisi yang sama dan tetap berdiam diri masing masing. Tak lama, Tama masuk kekamar dan meninggalkan Malubay sendiri.
3 jam kemudian, Tama kembali. Tama pun memanggil Dana, dan menjelaskan dari mana dia dan apa yang dia lakukan. Ternyata Tama sudah lebih dahulu kenal dengan Aria, dia pergi kerumah Aria dan menceritakan apa yang terjadi antara Malubay dan Dana. Aria juga sudah menjelaskan pada Tama apa yang terjadi antara dia dan Malubay, dan memang itu semua hanya salah paham saja. Malubay yang sejak tadi duduk sendiri disana pun akhirnya merasa kalau ini semua semakin tidak jelas. Dia kesal, dia ingin pulang. Tapi Tama melarang dan ingin menyelesaikan masalah kesalahpahaman ini. Tama berkata kepada kepada Dana dan Malubay, kalau mereka sebenarnya salah paham. Dalam hal ini, tidak ada yang salah atau pun benar. Ini semua hanya kesalahpahaman dan kurang komunikasi. Akhirnya Tama meminta Malubay dan Dana untuk tidak bersikap seperti anak kecil lagi. Masalah itu pun selasai.
Seminggu kemudian, Dana dan Aria pun berpacaran. Dana bertemu, dan menyatakan cintanya pada Aria. Aria yang memang kagum pada Dana pun langsung menerimanya. Tapi, pada kenyataannya Aria hanya kagum dan tidak benar benar ingin menjadi pacarnya. Tapi, dia tidak berani jujur karna takut melukai hati Dana. 3 hari mereka menjalin hubungan Dana tetap tidak tahu perasaan Aria yang sebenarnya. Tepat dihari ke 7 atau seminggu, Aria pun berkata jujur pada Dana. Aria hanya kagum kepada Dana, tapi tidak ada perasaan sayang ataupun sejenisnya kepada Dana. Dia juga berkata, kalau Aria tidak pantas kepada Dana karna Aria yakin, akan ada gadis yang lebih baik dan lebih pantas untuk Dana. Mendengar itu semua, Dana sangat kecewa. Ternyata selama ini gadis yang dia sayang hanya merasa kasihan, makanya Aria menerima dirinya. Dana benar benar kecewa, tapi dia tidak marah ataupun kesal pada Aria. Karna itu adalah hak Aria untuk suka atau tidak, untuk mempunya rasa atau tidak kepada Dana. Semua itu adalah keputusan Aria, dan dengan besar hati Dana pun menerima keputusan Aria.
Hubungan yang hanya seminggu pun akhirnya menjadikan pelajaran berharga berharga untuk Dana. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar