Tuhan..
aku tauh KAU ada.
aku percaya KAU melihatku.
KAU yang telah membuat ini semua.
Tuhan..
aku sadar,
aku tidak mensyukuri apa yang telah KAU berikan.
aku sadar, aku bukan apa apa dimataMU.
aku percaya pada kuasaMU,
kali ini tunjukan itu semua lagi padaku.
berikan jalan yang memang sudah KAU pilihkan untukku.
disaat itu semua tiba,
aku berjanji untuk lebih bersyukur padaMU.
aku percaya KAU mendengarkan do'a kecil ini..
(=
Jumat, 31 Agustus 2012
Kamis, 30 Agustus 2012
Teman Atau Sahabat
Dalam hidup ini, kita membutuhkan seorang teman. Kita
butuh mereka untuk kita ajak dia saling berbagi dengan kita. Tidak hanya itu,
kita juga membutuhkan dia untuk sekedar bersosialisasi. Karna yang kita tahu,
manusia adalah makhluk sosial. Seandainya kita tidak memiliki hali itu, mungkin
kita tidak bisa melakukan apa apa. Ya, tentu saja. Segala sesuatunya tidak bisa
kita kerjakan sendiri. Kita butuh mereka, dan merekapun sebaliknya, mereka
membutuhkan kita. Ketika kita berteman, dengan siapapun, kita akan merasakan
kenyamanan atau tidak dengannya. Kenyamanan itu yang membawa kita kelevel yang
lebih tinggi lagi, bukan teman, tetapi sahabat. Apa sahabat itu? Banyak orang
yang memiliki pendapat atau jawaban masin masing. Ada yang bilang sahabat
adalah mereka yang slalu ada disamping kita disaat kita membutuhkan mereka, ada
juga yang bilang sahabat adalah orang yang bisa berbagi dengan kita dalam hal
apapun. Itu semua benar. Tapi apa kita bisa meyakinkan diri kita bahwa orang
yang sudah masuk dalam kriteria diatas bisa dikatakan sahabat? Tentu saja
belum. Saat ini hal yang seperti itu adalah samar. Maksudnya, banyak orang yang
melakukan hal itu dalam tujuan dan maksud tertentu. Kita mendapatkan apa yang
mereka mau, kebanyakkan dari mereka merusak ikatan persahabatan itu. Memang
tidak semuanya, tapi untuk jaman sekrang kebanyakan orang melakukan hal hanya
untuk diri mereka sendiri. Itu berarti kita tidak harus mudah percaya dengan
orang lain.
Terkadang, ketika kita sudah merasa cocok dengan seseorang, entah itu dia wanita atau pria, kita bisa langsung mengatakan kalau dia pantas kita jadikan sahabat kita. Tapi, apa itu sebaliknya? Apa itu juga dirasakan oleh mereka? Kita tidak tahu, karna memang saat ini, semua perasaan manusia samar dan sulit untuk ditebak.
Dalam hal ini, kita harus bisa memilih siapa yang pantas untuk kita kasih penghargaan mendapatkan gelar sahabat. Ya, karna dalam hal ini, semua orang bisa berubah dalam hitungan detik. Pernahkah itu terjadi dalam kehidupan nyata? Tentu saja pernah. Bahkan orang itu bisa langsung mencapakan kita dengan apa yang ada dipikirannya. Berat memang, tapi disitulah pelajaran yang kita dapat itu sangat berharga. Saat ini persahabatan jenis apapun tidak bisa mulus atau bertahan lama. Kenapa? Karna memang itu yang pasti terjadi. Akan banyak konflik yang datang untuk mengahancurkan ikatan yang sudah kita buat itu. Sulit memang mempertahankan persahabatan. Bahkan kita jauh lebih mudah mempertahankan pacar kita ketimbang sahabat kita sendiri.
Pada intinya, sifat dan sikap manusia yang mereka tunjukan pada kita belum tentu menjamin. Seharusnya dahulu dan sekarang sama. Tapi, beginilah hidup. Terkadang kita yang disakiti, sebaliknya pula ada kalanya kita menyakiti. Dan itu yang bisa membuat manusia yang cerdas mengerti arti hidup. Semua yang terjadi dalam hidup kita adalah pelajaran berharga yang tidak bisa didapat oleh orang lain. Dan, belajarlah untuk mengaharga orang lain dan kau akan mendapatkan sahabat yang bisa kau bawa sampai akhir hayatmu.
Minggu, 26 Agustus 2012
Hal Kecil Yang Bermakna Besar
Hanya sekedar informasi, bukan
mengejek suatu Agama atau Kepercayaan. Semua kembali lagi pada diri kita masing
masing. Karna hanya kita dan Tuhan yang tahu, siapa diri kita dan apa diri
kita. (=
Suatu hari, ada seorang Om, bercerita
kepada Keponakannya tentang bagaimana dia harus memilih keyakinan dan
kepercayaannya. Omnya memang beragama islam, bahkan dia patut dicontoh dengan
kedisiplinannya dalam hal beribadah. Dia slalu berusaha untuk melaksanakan
ibadah dimanapun dan kapanpun. Tapi, keponakannya justru beragama kristen. Memang
kenyataannya mereka bukanlah satu darah. Hanya saling menganggap om dan
keponakan. Tapi, mereka berdua sudah selayaknya saudara.
Keponakannya itu sebut saja
Gabriele. Sebenarnya, Gabriele masih belum yakin akan agama yang di anutnya. Satu
sisi dia dan keluarganya beragama kristen tapi dia tidak menjalankan ibadah
yang diwajibkan. Dia ingin pindah agama ke islam tapi diapun masih ragu. Dan dia
tetep denagan keadaanya yang masih ngambang karna dia belum memilih kepercayaannya.
Omnya bercerita.
Ada sebuah keluarga kecil yang
menganut agama kristen, mereka tinggal dibelakang sebuah Masjid yang ada di
dekat rumahnya. Kepala keluarganya itu adalah seorang Pendeta di gerejanya. Walaupun
keadaanya seperti itu, mereka bisa saling menghargai. Dan dalam keluarga itu
ada seorang anak, berumur sekitar 15 tahun. Karna dia tinggal dibelakang Masjid
itu, dalam 1 hari dia bisa mendengarkan Adzan 5 kali. Sang anakpun merasa
nyaman dengan suara Adzan itu. Itu membuat sang anak mencari tahu apa
sebenarnya agama islam dan memutuskan untuk pindah agama. Hal itu langsung
dikatakan kepada ayahnya. satu kali tak dihiraukan oleh ayahnya, begitupun yang
kedua kali. Sampai yang ke tiga kalinya, tanpa basa basi sang ayah mengajak
anaknya kesebuah pasar. Anaknyapun bingung, karna tidak ada hubungannya semua
ini dengan kehendaknya. Berhentilah mereka berdua disebuah toko buah,
pemiliknya seorang Haji. Sang ayahpun
bertanya pada pemiliknya, “apakah jeruk ini manis??”. “ohh, tentu saja, jeruk
ini sangat manis.” Sang ayahpun membelinya tiga buah. Lalu mereka berjalan lagi
kesebuah toko sembako, dan bertanya kepada pemiliknya yang ternyata juga
seorang Ustadz. “berapa gula ini sekilo??”, sang pemiliknyapun menjawab “9.000
rupiah”. Sang ayahpun membelinya. Sambil tersenyum memandang anaknya, sang ayah
mengajaknya pulang kerumah. Masih dalam keadaan penasaran dan tidak mengerti
dangan apa yang dilakukan ayahnyapun, sang anak mengikutinya.
Sesampainya dirumah, sang ayah
mengulangi apa yang Ustadz dan Haji itu katakan. Bahwa, jeruk yang dibelinya
jeruk yang manis, dan gula yang dibelinyapun sekilo. Tapi pada saat jeruk itu
dicoba oleh anaknya, ternyanya jeruk itu sangat asam, bahkan tidak enak untuk
dimakan. Tersenyumlah sang ayah. Lalu gula yang dibelinyapun ditimbang kembali.
Dan ternyata gula yang dibelinya hanya 8 ons saja. Sang ayahpun berkata kepada
anaknya “ini, agama ya kau pilih??”. Sang anak hanya terdiam.
Banyak yang bisa kita ambil dari
cerita di atas. Tidak semua yang kita lihat benar. Ketika kau menentukan
pilihan, buatlah pilihan itu sesuai dengan sesungguhnya. Semoga bermanfaat, dan
ini tidak ada hubungannya dengan SARA atau sejenisnya. Ini adalah pengalaman
yang harus kita pelajari dan mungkin akan bermanfaat dalam hidup kita. Tidak ada
yang tau, hanya Tuhan yang tau. (=
Rabu, 15 Agustus 2012
Semua Berputar Dibenak Ini
Rabu pagi, 15 Agustus 2012
seolah jiwa ini dihantui oleh kenangan masa lalu, semua yang pernah terjadi berputar putar tiada henti di benak ini. ingin rasanya kumatikan jiwa ini dan tertidur untuk selamanya, tapi apa daya, Tuhan mempunyai waktunya sendiri. kenangan itu seolah mengajakku untuk termenung kembali dan meratapi semua yang terjadi, penyesalan, kesalahan, kebahagian, kesedihan, semua hal yang pernah terjadi dimasa lampau seolah memanggilku kembali. tak akan kubiarkan perasaan itu menekanku terus. memang rasanya sangat nyaman, seolah memang itulah kehidupanku. tapi aku sadar kalau itu semua hanya ilusi semata. aku tak akan kalah olehnya. aku ingat akan kata kata orang yang dahulu peduli padaku. dan semua itu menguatkanku. tak akan ada lagi depresi, tak akan ada lagi yang akan menghalangi jiwa ini untuk terbang bebas lepas dan mencari jati dirinya yang sesungguhnya. kuyakin bisa, kuyakin dapat menjadi yang terbaik, menjadi kebanggaan kalian aku berjanji akan membuktikannya, dan membuat kalian semua tercengang karnanya. semua butuh proses, semua adalah kehendak Tuhan. cepat atau lambat, inilah permainan yang Tuhan berikan pada kita.
seolah jiwa ini dihantui oleh kenangan masa lalu, semua yang pernah terjadi berputar putar tiada henti di benak ini. ingin rasanya kumatikan jiwa ini dan tertidur untuk selamanya, tapi apa daya, Tuhan mempunyai waktunya sendiri. kenangan itu seolah mengajakku untuk termenung kembali dan meratapi semua yang terjadi, penyesalan, kesalahan, kebahagian, kesedihan, semua hal yang pernah terjadi dimasa lampau seolah memanggilku kembali. tak akan kubiarkan perasaan itu menekanku terus. memang rasanya sangat nyaman, seolah memang itulah kehidupanku. tapi aku sadar kalau itu semua hanya ilusi semata. aku tak akan kalah olehnya. aku ingat akan kata kata orang yang dahulu peduli padaku. dan semua itu menguatkanku. tak akan ada lagi depresi, tak akan ada lagi yang akan menghalangi jiwa ini untuk terbang bebas lepas dan mencari jati dirinya yang sesungguhnya. kuyakin bisa, kuyakin dapat menjadi yang terbaik, menjadi kebanggaan kalian aku berjanji akan membuktikannya, dan membuat kalian semua tercengang karnanya. semua butuh proses, semua adalah kehendak Tuhan. cepat atau lambat, inilah permainan yang Tuhan berikan pada kita.
Jumat, 10 Agustus 2012
Inspirasi
Terkadang
kita selalu berfikir tentang seseorang yang saat ini menjadi Inspirasi kita. Kenapa??
Dan apa alas an kita bisa menjadikan dia sebagai inspirasi kita? Inspirasi kita
bias siapa aja. Entah itu seorang artis, keluarga, pacar, atau mungkin sahabat
kita. Iya kan? Kita menjadikan mereka sebagai inspirasi kita mungkin karna kepribadian
dia yang mungkin kita anggap luar biasa, atau tingkah laku mereka yang mencerminkan
jiwa manusia yang baik. Atau mungkin juga dimasa lalu dia pernah berbuat
sesuatau pada kita yang membuat diri ini ingin menjadi seperti dia juga. Semua bisa
saja terjadi.
Itu yang
pernah gw alamin. Maksud gw, gw menjadiin sahabat gw sebagai inspirasi gw. Kenapa?
Karna kepribadiannya buat gw nyaman. Bahkan sampai saat ini gw berusaha untuk
merubah jiwa gw kaya dia. Kalau kata orang “BE YOURSELF”, itu bener. Tapi, ga
ada salahnya juga kan kita menjadi sosok yang lebih baik dari sosok kita yang
dulu? Buat gw itu sebuah pelajaran. Karna ga semua yang ada di diri kita itu ga
boleh dirubah.
Ini sebuah pengalaman yang gw alamin yang
ngejadiin diri gw jauh lebih ngerti artinya hidup. Dari mereka gw bisa ngerasain
hangatnya kasih sayang persahabatan. Gw punya 2 sahabat, sebut aja namanya Inu
dan Tama. Gw kenal mereka sewaktu gw di kelas 1 SMA, tapi gw kenal Inu lebih
dulu disbanding Tama, Tama itu sahabat Inu, dang w kenal Tama waktu gw main
dirumah Inu. Itu singkat pertemuan kita bertiga. Dari situ kita mulai menjalin
sebuah ikatan, awalnya hanya teman, lalu menjadi sahabat, dan sekarang kita
udah nganggep diri kita bertiga adalah seorang saudara, gw adiknya, Tama yang
paling tua, dan Inu yang kedua. Mungkin konyol. Tapi ini yang kita namakan
ikatan kita. Gw sama mereka sering ngabisin waktu bareng. Entah itu makan,
tidur, main, atau pacaran, maksud gw kita pernah main ketempat pacar gw, atau
Inu, atau Tama. Semakin lama, ikatan ini semakin erat. Inu namain persahabatan
kita sebagai THREE BOYS, ga mungkin dong nyamain kita Bertiga kaya anak
muridnya Tong Sam Cong, kalo kaya gitu Inu jadi Ti Pat Kai (seekor Babi), Tama
jadi Sun Go Kong (seekor Monyet), dan gw jadi Wu Ching paling gag w berwujud
manusia. Haha.. tapi tetep aja gw ga mau. Kita ya kita, mereka ya siluman. Haha..
semakin dekat kita semakin erat persahabatan kita.
Mereka selalu bisa buat gw tenang
waktu gw lagi sedih, mereka selalu bisa diandelin saat gw butuh bantuan. Terutama
Inu, dia selalu ngerti suasana hati gw, dia selalu bisa kasih masukan yang bisa
gw lakuin dan dia selalu marah saat gw ngelakuin kesalahan, tapi dia paling
ngerti isi hati gw. Itu yang biking w jadiin dia sebagai inspirasi gw. Dia
bener bener luar biasa dimata gw. Kalo Tama, dia paling bisa diandelin kalo
berantem. Dia emang bisa dibilang preman. Haha.. kerjaannya ngajak rebut orang
mulu. Dia selalu ngelindungin kita berdua. Apa yang terjadi sama kita, dia
pasti langsung bisa bertindak. Pernah suatu hari sekitar jam 3 subuh, Inu
ditabrak truk, maksud gw keserempet truk, Tama langsung lari ngejar truknya dan
dia mukulin sopirnya. Padahal supirnya lebih besar disbanding dia. Tapi dia
emang ga takut sama siapa aja. Palinangan dia takut sama Makhluk Halus. Haha.. Cuma
itu yang dia takutin di dunia ini.
Itulah sekilas pengalaman gw dengan
2 orang sahabat yang saat ini udah jadi inspirasi gw. Gw slalu berusaha untuk
paling ga punya sikap dan sifat baik yang mereka punya. Bagi gw mereka adalah
segalanya. Itu aja..
Selasa, 07 Agustus 2012
Sebuah Curahan
Saat diri ini sendiri, duduk menatapi langit terlintas lah sebuah curahan hati kepada bintang dan bulan.
Suasana semakin mencekam.
Harapan seolah musnah dihancurkan oleh kebodohan. Seolah jiwa ini tak membutuhkan apa apa. Tak pernah belajar dari pengalaman yang sama. Bahkan telah berkali kali jatuh kedalam lubang yang sama. Dan tak pernah ada kemauan untuk merubah diri menjadi lebih baik.
Wahai manusia.. Buanglah egomu sejauh mungkin. Kau bahkan jauh lebih dungu dari seekor keledai. Sadarkah akan jiwamu yang tak mengerti apa apa? Kau harus lebih bisa mendengarkan orang lain. Mendengarkan bukan berarti percaya. Semua ada didirimu. Kau yang menjalani dan menentukan masa depanmu. Tak ingin kah diri ini menjadi kebanggaan? Ingat, Tuhan itu ada..
Memang terkadang manusia tidak pernah mensyukuri apa yang Tuhan berikan saat ini, dulu atau yang akan datang. Bahkan mereka terlalu tidak bersyukur, mereka selalu meminta lagi, lagi, dan lagi ketika harapan mereka yang sebelumnya sudfah dipenuhi. Tanpa rasa syukur dan malu, manusia terkadang egois dengan keadaan. Benar kah itu semua? Ada baiknya kita menatap dan merenungi diri kita. Karna kita lah yang tau apa diri kita, siapa diri kita, dan untuk apa diri kita.
Suasana semakin mencekam.
Harapan seolah musnah dihancurkan oleh kebodohan. Seolah jiwa ini tak membutuhkan apa apa. Tak pernah belajar dari pengalaman yang sama. Bahkan telah berkali kali jatuh kedalam lubang yang sama. Dan tak pernah ada kemauan untuk merubah diri menjadi lebih baik.
Wahai manusia.. Buanglah egomu sejauh mungkin. Kau bahkan jauh lebih dungu dari seekor keledai. Sadarkah akan jiwamu yang tak mengerti apa apa? Kau harus lebih bisa mendengarkan orang lain. Mendengarkan bukan berarti percaya. Semua ada didirimu. Kau yang menjalani dan menentukan masa depanmu. Tak ingin kah diri ini menjadi kebanggaan? Ingat, Tuhan itu ada..
Memang terkadang manusia tidak pernah mensyukuri apa yang Tuhan berikan saat ini, dulu atau yang akan datang. Bahkan mereka terlalu tidak bersyukur, mereka selalu meminta lagi, lagi, dan lagi ketika harapan mereka yang sebelumnya sudfah dipenuhi. Tanpa rasa syukur dan malu, manusia terkadang egois dengan keadaan. Benar kah itu semua? Ada baiknya kita menatap dan merenungi diri kita. Karna kita lah yang tau apa diri kita, siapa diri kita, dan untuk apa diri kita.
Langganan:
Postingan (Atom)